Bikin Baper! Kisah Cinta Tom Hardy dan Charlotte Riley
“Di rumah, saya adalah Tommy si ayah, bukan Tommy si aktor,” ujar Tom Hardy (39), aktor Inggris yang populer dengan peran sebagai ‘tough guy’ dalam film-filmnya. Berkeluarga, menurut Tom, membuatnya tak lagi berpikir tentang dirinya sendiri, tapi lebih pada apa yang mungkin dan ia lakukan karena kini ada orang-orang yang membutuhkannya.
Dari Dua Dunia Berbeda
Tom mengaku amat bahagia bisa pulang ke rumah bertemu dengan istri tercintanya, Charlotte Riley (34), dan kedua putranya. Dalam wawancara dengan Daily Mail, ia berkata, “Menjadi suami dan ayah telah mengubah total hidupku.”
Mengingat masa lalunya yang bisa dibilang buruk, Tom sendiri heran bisa begitu beruntung Charlotte hadir dalam hidupnya. “Dia lucu, pintar, dan old-fashioned. Ia juga tampak tak terpengaruh dengan banyaknya prediksi tentang dirinya yang akan menjadi bintang di dunia fim,” kata Tom, penuh puja-puji. Karier Charlotte sebagai aktris memang sedang naik daun, meski tidak secepat Tom yang di awal kariernya langsung bisa berakting di film box office Hollywood.
“It wasn’t love at first cup…,” kata Charlotte, tertawa mengenang masa lalu. Aktris Inggris pemeran Nance dalam The Edge of Tomorrow ini bercerita tentang ‘kencan’ pertamanya dengan pemeran tokoh Bane, penjahat dalam film The Dark Knight Rises (2012), ini.
Saat itu mereka berdua berperan menjadi sepasang kekasih yang saling sangat mencintai, Heathcliff dan Catherine Earnshaw, dalam serial TV, Wuthering Heights (2009). Supaya mendapatkan chemistry, Charlotte pun memberanikan diri mengajak Tom minum teh, bahkan berbagi cangkir. Menurut mereka saat itu, hal itu adalah satu-satunya cara bisa menyelami diri masing-masing.
Pada tahun 2009, nama Tom, anak tunggal pasangan penulis Edward ‘Chips’ Hardy dan aktris Anne ini, memang mulai dibicarakan di Hollywood, khususnya setelah ia tampil dalam miniseri Band of Brothers yang dipuji kritikus. Tak heran jika kehadiran Tom Hardy memang sedikit mengintimidasi Charlotte yang bisa dibilang baru lulus dari sekolah drama.
Charlotte pun sempat terkesima ketika sikap Tom tiba-tiba berubah seperti Charles Bronson (narapidana Inggris paling berbahaya, yang sebelumnya Tom perankan dalam film Bronson). “Tapi, setelah beberapa cangkir teh, saya menyadari, ternyata ia melakukannya hanya ingin membuat orang tertawa,” Charlotte bercerita. Dan benar, setelah itu, Tom pun berubah menjadi Bane.
Kehidupan berkeluarga memang telah mengubur dalam-dalam masa lalu Tom yang cukup kelam. Gara-gara mencuri, ia pernah dikeluarkan dari sekolahnya. Tak lama setelah itu ia mulai memakai narkoba dan minum minuman keras. Tak heran, ia menjadi remaja yang bolak-balik masuk penjara. Bahkan, ia juga pernah ditangkap gara-gara mencuri mobil dan memiliki pistol.
Memang, selalu ada titik balik yang bisa membawa seseorang kembali ke jalan yang benar. Bagi Tom, hal itu terjadi pada tahun 2003. Karena mabuk berat, ia jatuh dan pingsan di tengah Jalan Old Compton di Soho, London. Ia terbangun dalam keadaan badan berlumur muntah dan darah. Menyadari kondisinya yang sangat memprihatinkan sekaligus memalukan itu, ia memutuskan menjalani rehabilitasi. Dan, entah bagaimana, pada usia 19 tahun ia memenangkan kompetisi The Big Breakfast’s Find Me A Supermodel dan mendapatkan kontrak pekerjaan.
Meski telah menjalani rehabilitasi, tak urung kebiasaan minum membuat Tom dikeluarkan dari Richmond College for the Performing Arts. Ia lalu melanjutkan pendidikan di Method Acting di Drama Centre, London. Namun, tawaran peran-peran yang datang membuatnya memilih meninggalkan pendidikannya. Pilihannya tepat, perannya di miniseri TV Band of Brothers, lalu di Black Hawk Down dan Star Trek: Nemesis, berhasil mengangkat namanya menjadi aktor yang diperhitungkan.
Akting adalah satu-satunya hal yang bisa membawanya keluar dari masa-masa gelap itu. “Akting adalah sesuatu yang bisa saya lakukan, senang melakukan, dan saya bagus melakukannya. Karena itu, saya berusaha meluangkan waktu dan usaha untuk itu. Saya mencintai akting dan mempelajarinya tiap hari. Ternyata benar, karena akting, saya beruntung bisa bertemu Charlotte dan menghidupi keluarga kami dari berakting,” Tom bercerita.
Charlotte, wanita bermata cokelat terang, adalah anak bungsu dari tiga bersaudara. Ia justru memiliki masa kecil yang menyenangkan, menjadi pusat perhatian kedua orang tua dan kedua kakaknya. “Saya pertama kali jatuh cinta pada Joey dari New Kids on The Block,” ujarnya, tertawa.
Pengalamannya bermain teater saat kuliah di Durham University membawanya menuntut ilmu di London Academy of Music and Dramatic Art in London. Setahun setelah lulus, ia mendapatkan peran sebagai Cathy dalam Wuthering Heights, dan menjadi lawan main Tom Hardy, yang menjadi awal kisah cinta mereka berdua.
Antara Peran dan Realita
Setelah berpacaran selama setahun, Tom dan Charlotte bertunangan pada tahun 2010. Mereka juga memiliki nama panggilan kesayangan masing-masing. Tom dipanggil Boo, dan Charlotte menjadi Charley Monkey.
Menurut Charlotte, Tom yang biasa berperan sebagai tokoh antagonis, sangat berbeda dengan aslinya. “Ia justru sangat lembut hati. Bahkan ia sering melindungi banyak wanita yang ia kenal. Hampir tiap saat. Kadang-kadang saya memintanya berhenti, ha… ha… ha…,” ujar Charlotte, berseloroh.
Sebagai Bane, Tom tampil menyeramkan. Apakah kadang-kadang ia membawa perannya ke rumah? Menurut Tom, memang tak mudah langsung kembali menjadi Tom setelah seharian berperan menjadi Bane. “Ada masa dekompresi kembali ke peradaban dan keluarga,” katanya.
Terkadang ia membutuhkan waktu hingga 6 bulan mempersiapkan diri untuk proyek berikutnya dan bagaimana membaginya dengan keluarga. “Saya baru menyadari betapa dalam saya terpengaruh karakter dari peran yang sedang saya mainkan. Dibutuhkan kerja keras untuk ‘kembali ke rumah’ dan benar-benar berada di sana,” cerita Tom dalam wawancaranya dengan ELLE.
Yang paling terasa bagi Charlotte ketika pemeran John Fitzgerald dalam The Revenant ini sedang sibuk main film adalah saat mereka di tempat tidur. “Ia cenderung menguasai tempat tidur, dan mendengkur keras,” kata Charlotte, kembali tertawa. “Namun, Tom juga pandai merapikan tempat tidur, lho… jadi saya serahkan saja tugas itu kepadanya,” lanjutnya, tersenyum.
Karena Tom pulalah Charlotte jatuh cinta pada anjing. Dulu, saat masih kecil, Charlotte pernah digigit anjing hingga terluka cukup parah. Ia mengaku tak takut pada anjing, hanya ia kurang menyukainya. Tapi, kini mereka memiliki 2 ekor anjing yang telah menjadi bagian dari keluarga. “Bagi saya, orang yang membeli kaus kaki Natal untuk anjingnya adalah hal yang paling menyedihkan. Ternyata kini saya menjadi salah satu dari mereka! Ha… ha… ha…!” Charlotte tertawa jenaka.
Pertunangan yang terjalin selama 4 tahun, dan orang selalu bertanya kapan akan diresmikan, membuat mereka saling mengenal lebih jauh. Gosipnya, Charlotte memang tak mudah ditaklukkan. “Selama apa pun, saya akan menunggunya,” kata Tom, penuh cinta.
Akhirnya mereka pun menikah di sebuah istana peninggalan abad ke-18, Chateau de Roussan, di Provence, pada 4 Juli 2014. Pernikahan mereka hanya dihadiri oleh keluarga dan teman dekat. Louis (6), putra pertama Tom dari mantan kekasihnya, Rachel Speed, tampak amat bahagia melihat ayahnya menikah.
Tidak lama setelah menikah, Charlotte pun hamil, dan melahirkan putra kedua Tom pada Oktober 2015 lalu. “Kami ingin punya banyak anak. Jadi, kalau tahun-tahun depan kami kembali punya anak, jangan heran, karena itu sudah menjadi cita-cita kami,“ kata Charlotte dan Tom, kompak.
Komentar
Posting Komentar